Huhhh... malam telah menyelimuti alam sekitar sekolah gue, bunyi burung kutilang dan cicitan burung kacamata sedang bernyanyi membuat suasana tambah ceria (sebentar deh, kayak ada yang salah? kok malam hari burung kutilang dan kacamata yang bernyanyi, bukannya burung gagak dan burung hantu??) salah setingan nih otak. Dinginnya malam menusuk kulit gue beserta sahabat-sahabat gue. Capek yang telah kita lewati tadi pagi dan siang telah membuat badan ini ingin merasakan kasur yang empuk, tapi.. kayaknya impian gue hanya sekedar hayalan belaka. Gue beserta siswa-siswi SMAN 8 yang lainnya telah hadir dari tadi pagi menjelang siang untuk mengikuti PLATGAB (Plantikan Gabungan) plantikan ini dilakukan agar setiap anggota ekskul disekolah gue mendapat hak patennya sebagai anggota resminya ekskul yang dia ikuti.
Dimalam ini kita sebenarnya sudah ngantuk, setelah kita semua membersihkan setiap kelas untuk lahan tempat tidur kita. Tapi malam ini kita semua masih mempunyai event puncak dari acara ini, yaitu demo ekskul
kebetulan gue ekskulnya voli. Berhubung gue dan sahabat-sahabat gue masih basic 'newbie' dalam dunia pervolian maka kita hanya duduk diam menatap langit malam, mengamati bintang kenapa warnanya putih dan bernafas.
Wakil kelas satu yang dipilih adalah anak-anak yang sudah mahir dan telah mengikuti klub dari luar sekolah. Kita emang dasarnya hanya ingin berolahraga dan ikut berpartisipasi dalam ekskul maka dari itu kita belum mempunyai skill yang memadai dan masih 'basic' banget, tapi sebenarnya gue sendiri telah ikut voli sejak SMP jadi lumayanlah ada pengalaman dikit, walaupun gue tidak dipilih untuk mewakili demo ekskul tersebut. Setelah selesai demo-demo ekskul yang berkaitan dengan olahraga, akhirnya datang juga ekskul hiburan yang kita nanti-nantikan. Ekskul yang akan tampil ini tak lain tak bukan adalah 'modern dance', ekskul yang terdiri dari 6 wanita cantik dan seksi-seksi, huhhh... mantap, ehm sori pembaca, gue mulai panas. Panas? wah tangan gue kena api bego! tolong! tolong! ada sabun? eh air?
oke.. otak gue mulai melampaui batas. Gue dan temen-temen gue menyaksikan 'tontonan' asik tersebut. Gue gak kuat melihat hal seperti ini, alhasil muka keledai ngences gue terlihat begitu jelas. Gue menatap dengan tampang innocent, seolah gue gak nafsu melihat pemandangan yang indah itu, gue jaim, gue sok diem, biasa banget sifat gue seperti itu karena banyak cewe-cewe disekitar gue, hal itu yang membuat gue bertingkah seperti itu. Sahabat-sahabat gue menelan ludah dan menampilkan muka dongonya, gue yakin mereka kejang-kejang setelah menonton acara tersebut dan ujung-ujungnya gue juga yang kasih napas buatan untuk menetralkan kejang-kejangnya akibat kelebihan dosis nonton, napas gue terkenal parah makanya P3K yang cocok hanya itu.
dialog gue dan sahabat gue ketika itu,
"hmm bener-bener hebat mereka!" ujar Joni
"apanya yang hebat?" kata gue
"itu loh gerakannya, panas euy!..." ujar Joni gak tahan
"iya.. tapi gue gak kepanasan nih? kan malem dingin" bahasa innocent gue yang bikin orang pengen jambak gue
krik krik krik
sahabat-sahabat gue bergeming sesaat.
"behh.. gila bener tuh gerakannya buat gue cenat-cenut!" ujar temen voli gue
" apaan yang cenat-cenut?" ujar Joni menyeringai
"ah ada deh hehe" tampang nafsunya buat gue enek
"parah lu ah!" ujar Agus
"kenapa lu? kok sewot?"
ujar gue
"gue juga pengen liat kali! pake kalian halangin lagi!"
gerutu Agus
"ah lo sama aja" noyor Agus. Ramdhan ketika itu ikut Pramuka jadi beda barisan dengan gue, Agus, Joni dan Aldi.
Selesainya modern dance yang kebetulan acara terakhir, kitapun pergi menuju kamar bintang 6, kamar yang asri, sejuk, indah, glamour dan gak ada nyamuknya, tapi jika kalian rasakan berbanding terbalik dari yang gue tulis. Hayalan ini hanya akan ada diotak gue dan sampai kapan pun tidak akan terealisasikan.
Gue dan sahabat-sahabat gue tidur bareng diatas sebuah tikar anyaman yang mungkin terdapat kutu busuk dan hama werengnya. Dalam satu kamar atau lebih tepatnya kelas yang dijadikan kamar darurat terdapat 40 lebih anak cowo alhasil gue gak dapat tempat tidur di tikar. Sahabat-sahabat gue sih semuanya kebagian cuma gue yang terasingkan, tadinya sih gue pengen bawa spring bed sekalian bantal dan guling karena berhubung kebesaran, berat, dan terlihat bodoh gue membawanya jadinya gue hanya membawa diri saja. Ketika kita beserta peserta lain masuk kita disuruh tidur dan tidak boleh ada yang bangun dan bermain iseng karena jika itu terjadi kakak kelas akan memarahi kita semua (gue sebenarnya sudah tau kalo kakak kelasnya hanya alibi aja). Gue gak bisa tidur karena anak-anak lain masih bercanda dan iseng mengerjai teman-temannya. Gue sendiri masih sempat tidur diatas tikar walaupun berhimpit-himpitan. Gue kaget banget ketika gue melihat si Joni memakai sarung untuk menutupi tubuhnya dari atas sampe bawah, ketika gue tidur ayam gue menengok ke arah Joni
"wah!! siapa ini? ampun bang mumun gue ga bisa bayar hari ini, kan lu sudah mati masih aja ngejer-ngejer gue heh.. heh.."
kaget setengah mati gue sambil baca mantra gue usir dia, eh ga taunya si Joni
yang terlihat seperti pocong yang baru dikubur semalam.
"ada apa ris? muka lu kayak orang kaget dikejar banci taman lawang?"
"eh gak apa apa gue kira lu si mumun pocong taman lawang!".
Gue sendiri melihat sahabat-sahabat gue telah tertidur pulas, dan telah bermimpi indah, entah mimpi dicium cewek seksi yang selalu diimpi-impikan oleh si Ramdhan atau mimpi mengarungi samudera untuk bisa menyebrangi pulau sumatera yang selalu diimpikan oleh Joni 'gue juga bingung kenapa impian dia selama ini adalah itu?' mungkin dia deperesi karena tidak pernah menginjakkan kakinya di pulau sumatera.
Malam telah larut, sinar lampu disudut koridor menerangi setiap kelas yang dihuni oleh peserta cewe dan cowo platgab. Namun dikamar gue masih banyak anak-anak yang belum tidur masih mengganggu teman yang lainnya.
Gue salah satu korban kejahilan mereka, gue difoto saat gue tertidur ayam, setelah gue melihat hasilnya gue enek setengah mampus. Bayangin aja muka gue terlihat seperti keledai abis disodomi, mulut mangap, rambut
cuplis, hidung megar kayak kerbau, mulut ngences seperti keledai bodoh.
"anjir! foto apaan ini? gue kira korban meninggal tabrak lari yang habis disodomi, gak taunya gue!"
teriak gue
"haha... bisa gue pake buat nakut-nakutin tikus tetangga nih!" ujar temen yang jahilin gue
"hapus! hapus ah.. malu gue kalo disebar ke dunia hitam"
kejer gue.
Setelah kejadian itu, selang beberapa menit.
Gue dikagetkan oleh kakak kelas yang lagi siskamling, untuk menertibkan adek kelas yang bandel tidak mau tidur.
"Heh! tidur woy!! besok pasti kalian akan capek untuk kegiatan dek!"
bentak kakak kelas, semua hening dan bergeming.
Gue sendiri pura-pura tidur sambil berharap kakak kelasnya pergi jauh gak dateng lagi.
Gue pindah tempat tidur saat gue mulai gelisah karena sempitnya keadaan ditikar, gue pindah ke kursi kelas yang gue himpit jadi dua kursi agar gue dapat tidur nyenyak, disamping gue terdapat meja guru yang besar alhasil badan gue terhalang oleh besarnya meja tersebut. Keadaan tersebut memungkinkan gue untuk
bersembunyi dari kakak kelas, kesimpulannya sih mereka ga bakal tau gue telah tidur atau masih tidur ayam. Gak lama kemudian si Agus yang tadinya ditikar ikut-ikut pindah keatas meja disebelah gue yang gue pake untuk nutupin gue dari kakak kelas. Agus nyelonong tanpa permisi kepada penunggu tempat tersebut, gue otomatis risih, meja yang tadinya gue pake untuk persembunyian gue dari kakak kelas dan gue pake untuk menopang kaki panjang gue dialih fungsikan untuk tempat tidurnya si Agus.
Selang berapa lama kakaknya kembali datang, karena mereka mendengar suara ribut dari kelas gue. Gue gak habis pikir betapa dongonya si Agus, kakaknya mengarahkan lampu senter ke arah anak-anak dan berakhir di mata Agus, lalu kakak tersebut bertanya pada Agus
"Hey! lo kenapa gak tidur?, gaya-gayaan lo!"
"uaaah..! (suara nguap Agus) tidur kok kak, saya bangun karena habis pindah dari tikar ke atas" antara sadar dan tidak sadar
"alah bohong! lo ikut keluar! sekarang!"
"kak saya tidur! yaudahlah kalo gak percaya"
alhasil Agus
mengikuti perintah kakaknya. Gue sendiri bisa tau karena gue masih tidur ayam. Gue gak tau keadaan si Agus ketika diluar, entah disuruh tidur diluar atau pindah ke kamar (kelas) cewe, hmm.. yang satu ini cuma hayalan jorok gue hehe.
Akhirnya meja yang tadinya ada orang kembali kosong dan kaki panjang gue kembali bebas ditopang oleh meja. Gue sendiri kembali memejamkan mata berharap, bisa tidur pulas dan bangun dengan wajah berseri-seri.
Namun, kejadian yang sama terulang kali ini korbannya gue!, gue yang sudah mempunyai alibi dan tempat persembunyian tetep aja ketahuan padahal pada waktu Agus diintrogasi, kakak tersebut sama sekali gak melihat ada orang dibawah meja tersebut. Gue seneng penyamaran gue berhasil. Tapi apa dikata, lampu senter yang silau mengusik peraduan gue, mata gue disenter entah apa maksudnya. Lalu dia nyolek-nyolek gue kayak nyolek kotoran kerbau yang ada disawah pake lidi biar tangannya gak kotor, huhh..
miris. Dia introgasi gue, padahal jelas-jelas mata gue mejem, tetep aja
dibangunin. Gue akting layaknya anak kecil innocent yang baru bangun tidur dipagi hari.
"uaaahhh! ah ahhhh!!"
mata gue masih merem gue gak mau ambil resiko
"hey! lo tidur?" ujar kakaknya
"ehhmmm iya kak.. ada apa?"
suara parau dan berat seperti baru bangun tidur dan mata gue masih terpejam
"oh.. tidur ya.. yaudah lanjutin tidur lagi ya.. nice dream!"
gue sempet aneh dan muak mendengar kata-kata itu, kalo cewe gue sangat senang dan perhatian banget gue anehnya karena yang ngomong cowo! jangan-jangan...
nasib gue selalu berputar terbalik dari apa yang gue hayalkan dan itu selalu.
Lalu kakaknya keluar merasa gagal mendapatkan mangsa malem itu, gue membuka mata sedikit ketika kakaknya pergi keluar, ternyata kakaknya gendut dan keriting, alamak tambah ga percaya aja kalo itu nyata. Setelah kejadian itu gue tertidur pulas tanpa sadar, itupun waktu sudah menunjukkan pukul tiga lewat dan hampir pagi.
Keesokan harinya...
gue kaget melihat sahabat-sahabat gue hilang dari tikar, Agus dan Joni ternyata
mereka telah menjadi korban dari kakak-kakaknya.
Aldi membuka topik dipagi hari itu.
"kalian kemana aja, kaget gue, Fariz ilang dari tiker, Agus dan Joni juga ilang, cuma Ramdhan yang masih ada itupun mojok dipinggiran kursi dan meringkuk kayak anak jalanan yang diusir pemilik toko"
"oh kalo gue pindah, ditiker sempit jadi pindah ke atas kursi deket meja" kata gue
"gue sendiri disuruh keluar karena ketahuan gak tidur, tapi sumpah dah gue tidur tapidibangunin kakaknya, ya.. gue bangunlah!" kata Joni
"Gue juga sama kayak Joni"
kata Agus
"ohh.. pantesan lu pada ilang tak berbekas, sedangkan Ramdhan kayak anak yang dibius obat penenang jadi tidurnya pulas" kata Aldi
"oiya Jon, Gus lo diluar ngapain aja?"
"Ah parah dah, masa gue ga salah apa-apa gue disuruh push up, masih mending push up pake baju, lah ini disuruh telanjang, bayangin aja badan gue yang kayak gelondongan drum yang tidak layak pakai terlihat jelas umum, tapi tak apalah urat kemaluan gue sudah putus jadi santai aja, dingin banget malah
badan gue bekas krikan belum ilang lagi, eh kakaknya nyengar-nyengir kayak ga ada dosa sama sekali sudah menelanjangi gue, gue yakin pada nafsu sama gue, bukan itu aja gue disuruh masukin jengkol kemulut gue, emang mulut gue tempat penampungan sampah apa? untungnya gue ga gigit jengkolnya walaupun disuruh gigit, sumpah riz baunya kayak jamban ga disiram bertahun-tahun mulut gue, gue langsung kumur-kumur" celoteh Joni
"gue sendiri disuruh tiduran telanjang dada, dinginnya malam ga terasa ditubuh gue saat itu, mending badan gue mulus lalu tiduran layaknya model cowo ganteng yang difoto bagian dada bidangnya lah ini kayak anjing laut lagi berjemur di pantai lalu ngucapin kata "nguap nguap nguap" tanda minta ikan, setelah itu gue disuruh makan yang gue gak tau apa itu, ternyata itu jengkol! huuuhh.. bau banget kayak bantar gebang lagi bersandar dimulut gue, gue disuruh muter-muter lapangan sambil bertelanjang dada, tapi gak lama kemudian gue kesandung batu, gue nyungsrup, gue kejang-kejang lalu ngibarin bendera
putih tanda gue gak sanggup menjalani hukuman ini" celoteh Agus
"haha.. anjir lu Jon Gus kasian amat kisah hidup lu yang miris ini" kata Ramdhan ngejek
"behh.. gue ngebayangin lu bedua telanjang dada megap-megap, ada cewe lewat, lalu ilfill cewenya gak lam kemudian bunuh diri karena gak percaya dia melihat ada spesies baru dibumi ini yang lain daripada yang lain" kata gue mngumpamakan
"ohh.. gitu ya.." kata Aldi
gue yakin si Aldi connection nya lemot untuk mengolah cerita dari sahabatnya.
"oh.. hahahah... anjir lu berdua gak habis pikir pengalaman yang gak bakal dilupakan!" setelah 5 menit kemudian respon Aldi.
Setelah asik ngobrol, dan meyelesaikan acara, dan apel penutupan kita semua pulang, hari yang benar-benar melelahkan, dan sangat menghibur jiwa, pengalaman yang mungkin tak akan dilupa.
Hari ini gue mengambil kesimpulan, pengalaman bersama sahabat-sahabat pasti tak akan dilupa, senantiasa menghibur dan membuat bodoh gue. Simple aja dari gue "gak ada lo gak rame".
Oke hiraukan.