Kisah hidup gue memang sudah dibumbui dengan kekonyolan dan kegoblokan gue sendiri. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa, pertama kali gue daftar di 8 gue sudah bersifat goblok. Pada saat gue daftar, di formulir itu tertera tulisan profinsi lalu suruh diisi, entah kenapa gue disitu muncul sifat asli gue seperti keledai yang sedang bercermin. Gue bertanya sama staf daftar di depan gue,
gue bertanya, "bu, disini profinsi apa ya?" dengan polosnya gue bertnya
staf menjawab, "haha" tampangnya seperti menertawakan keledai yang sedang nyengir dihadapannya,
setelah kejadian itu gue merasa seperti orang yang ber IQ jongkok yang bertanya teori ke ALBERT EINSTEIN.
Lanjutnya "ini propinsi KALIMANTAN BARAT mas"ngek!-_-° kalau ini kalimantan barat kenapa ga ada upacara suku dayak, pikir gue. Untungnya ada staf yg baik memberi tau "ini propinsi JAWA BARAT mas" (walaupun dia memberi tau dengan nada menyepelekan gue), eitts!, gue baru inget nama-nama propinsi di INDONESIA kenapa tadi bisa ga tau gitu ya??.
Oke lupakan itu, kita berlanjut ke MOS, ini MOS ke2 gue, jujur ye gue merasa anak-anaknya ga ada yang niat sekolah. Kenapa gue beropini demikian karena menurut observasi gue, yang begitu lama bahwa gue menemukan kejanggalan, anak-anak yang baru itu banyak yang bertampang acuh tak acuh saat upacara pertama dan banyak yang telat datangnya. Entah kenapa gue saat di hadapkan dilapangan gue merasa anak yang kehilangan induknya kenapa?karena cuma gue yang sama sekali kebingungan dimana gue sekarang! gue saat itu sedang duduk dilapangan dan berbaris sejajar dengan anak-anak yang lainnya. Dibarisan gue tampak seperti anak autis yang serius degan dunianya sendiri. Gue liat ke depan ada yang ngobrol dan bercanda gue liat ke samping juga demikian, apa cuma gue yang ga punya temen dari smp yang masuk ke 8? gue disitu terus berpikir padahal gue sendiri sedang ga berpikir apa-apa, gue serius memandang ke depan. Lalu tak lama kemudian menunggu untuk dikemanakan gue ini selanjutnya, gue melihat kakak osis memanggil nama-nama siswa untuk masuk ke kelas yang telah ditentukan. Setahu gue, kelas ini hanya sementara, ternyata kelas yang telah ditentukan ini untuk 1 tahun selanjutnya. Gue masuk ke kelas X3, yang pertama gue amati saat itu adalah ada ga cewe yang cantik dikelas ini.
Hmm..gue duduk dibarisan X3 sambil memandangi, ada ga sih, cewe yang manis dibarisan X3 in,i ternyata ada cewe itu putih dan terlihat polos. Tapi gue ga hanya berpatokan di 1 tempat gue melarak-melirik dibrisan lainnya,yang gue liat si cowo yang bertampang tablo sambil manggap memandangi langit, mungkin dia lagi berpikir kali! kenapa langit ada diatas. Gue langsung berpaling dari hadapan cowo tersebut, kalau gue liat terus mungkin gue akan kehilangan nafsu makan siang gue. Tak lama kemudian gue dan rombongan X3 masuk kedalam kelas, kelas gue dilantai 2, gue sempat bingung kenapa ini kelas ga ada keramiknya? setahu gue, sekolah ini daridepan elit tapi, kenapa didalam kumuh? bayangkan, seorang anak yang baru masuk SMA aja sudah berpikir maju masa kalah dengan pejabat diluar sana si? loh kok jadi ngebahas pejabat si..??
dikelas ini gue pertama kali kenal dengan seorang teman cowo berrnama JACK rambutnya gue perhatiin plontos mungkin dia mau masuk abri kali, tapi entah kenapa pertmuan pertama gue ini ga baik gue susah banget ngobrol sama dia ketika dia ngobrol sama gue
"riz gue punya temen dikelas ini!"
gue jawab "oh siapa?"
dia jawab"ada banyak deh"gue jawab"ya siapa aja?""hmm hehe"senyum kecutnya berimbas ke gue.Kenapa dia ngebahas soal temennya kalo ga mau diceritain ke gue?pikir gue. Sejak saat itu gue bagaikan berada didalam sekolah SLB kalangan atas dimulai dia lalu DIDI yg slalu menjawab pertanyaan dengan jawaban anehnya misalkan kakak osis bertanya ke X3 ada yang bisa buat lagu? sunyi..
tapi DIDI menjawab ada kak sambil tertawa ngakak padahal tak ada yang lucu saat itu. Gue berpikir bahwa ada yang ga beres dikelas ini. Lalu, gue sempat kenalan dengan manusia yang mungkin ini anak kuper diminta gue dan benar-benar ga ngerti style ternyata, dia anak yang sangat gaul layaknya spiderman yang terus berubah kostum dan manjat gedung yang tinggi. kenapa gue ibaratkan demikian karena entah tau kenapa dia selalu main ditembok layaknya laba-laba mencari makan. hmm.. temen-temen gue yang baru gue kenal ini memang memberikan inspirasi gue untuk lebih melakukan observasi gue selama ini. Okey deh lanjut ke KP3 gue aja deh, KP3 mungkin baru gue alami pertama kali di SMA ini. KP3 ini memberikan banyak sekali pengalaman bagi gue. KP3 adalah suatu pelantikan bersifat umum & havefun, pelantikan ini bertujuan untuk melantik penggalang menjadi penegak, itulah pengertian simple gue. Ke cerita gue aja langsung oke, gue dan seluruh siswa 8 otomatis memakai peramuka. Sebelum masuk ke sekolah semua tas diperiksa sama kakak Osis, gue takut banget pas waktu itu soalnya gue bawa benda tajam mau tau apa? benda itu ialah gunting! sebelum diperiksa gue sudah cemas -.-°, setelah dipriksa kata kakaknya "kok bawa benda tajam" gue jawab dengan bijak dan santai (padahal gue sendiri sudah dag dig dug) "kak ini gunting yang aku bawa dari rumah untuk ngebuka makanan kak.. "dengan muka dongo gue menjelaskan. Kakak jawab "iya sudah kamu boleh masuk" "makasih kak" jawab gue. Gue langsung masuk ke kelas yang telah disediakan. Oya perlu diketahui gue saat itu menjabat sebagai ketua grup hhe. Langsung aja saat malem harinya. Gue dan anak-anak lain disuruh keluar dari ruangan untuk dipaparkan dilapangan bak luasnya (bahasa lebai gue keluar deh) padahal lapangannya kira-kira lapangan voli di deket rumah gue yang sudut-sudutnya dihiasi oleh pohon yang amat kritis tipisnya. Tak lama kemudian mata kita-kita ditutup pakai dasi peramuka punya kita sendiri. Singkat cerita... kelas gue terbagi 2 kelompok gue kelompok ke2 dan Didi kelompok pertama, gue beserta kelompok lainnya menunggu layaknya menunggu pengadilan teroris berdarah hangat sdikit dingin (ngomong apa sih gue?).. Ntah knp disaat genting begini gue kebelet BAK temennya dari BAB tau kan... Jujur gue bingung banget saat itu, sudah ga ngeliat kakaknya ada dimana, akhirnya setelah menunggu 15 menit (lama juga nunggunya ya) akhirnya seorang kesatria bajak laut ehh relawan penolong membantu gue. "Helo ada kakaknya didepan?" saut gue, "hmm ada apa dek" seorang cowok membalas, "kak" tangan gue meraba tangan kakak kehadapan gue, "kak saya boleh ke toilet? "tanya gue, "oya boleh tapi kamu jangn lepas tutupannya ya! "ujar kakak, gue menganggut, "ayo pegang tangan kakak", "baik" entah kenapa gue berpikir ada yang janggal dengan kakaknya kok seneng banget ketika gue pegang tangan inginnya, gue tiba ditoilet. "kamu sekarang boleh lepas tutupanya "ujar kakak, gue lepas tutup mata gue, ternyata kakak yang nganterin gue tak lain tak bukan ketua OSIS saat itu. Selesai gue dari toilet kakaknya kembali mengantarkan gue.
nunggu-menunggu sekitar 20 menit duduk lapangan degan mata tertutup. Ternyata gue baru sadar kakaknya salah menempatkan gue kebarisan! gue tau setelah barisan gue di panggil untuk mengikuti kakaknya pergi muterin lapangan saya kebetulan paling depan duduknya disitu gue harus peka untuk mendengar suara tepukan, hentakan, suara mulutnya berbunyi agar gue tau kakaknya berada dimana. Setelah melakukan hal tersebut. Muter-muter lapangan sampe capek gue dan kelompok ditaruh ditempat entah dimana karena gue sendiri ga meihat tempat apa itu, kakaknya beratnya ke barisan gue "siapa ketua barisan? "gue otomatis ngacung, kakak bertanya lagi" loh kok kamu ikut ngacung ngomong keorang belakang gue", "loh kak saya ketua barisan ini saya X.7" ujar orang belakang,
SUNYI..
gue berpikir, gue kayak orang pelanet yang nyasar ke bumi untuk menghancurkan bumi dengan kedongoan gue! "kamu dari kelas mana? "ujar kakak tanya ke gue, "saya dari X.3 kak" jawab gue, "oh yaudah kamu ikut kakak ke barisan kamu "iya kak" . Baru aja bangun lalu dituntun kakaknya gue langsung jeblos ke selokan "GUBRAK" kakak yang tadi jaim berubah jadi orang stres kesenengan melihat keledai terperosok ke selokan. Ah kakak jatuh ni Aw sakit kak kakiku huh, kakaknya tertawa ngakak sambil mengangkat kaki gue perlahan. Kenapa kakak yang tadinya galak menjadi orang yang friendly dan disitu gue dianggap kakaknya seakan keledai bodoh yang terperangkap di bendungan kecil. Kembali dibarisan gue memegang kaki temen gue yang gue anggep orang kepercayaan gue saat itu dia adalah JONI gue menganggap dia awalnya seperti bocah umur 2 tahun yang baru belajar jalan dan mengenal dunia luar secara keseluruhan dan entah kenapa setiap gue bicara dengan dia gue paling benci melihat matanya yang sayu bagaikan bocah yang baru bangun dari tidurnya risihnya lagi ketika dia cengo melihat hal yang aneh dihadapannya sampai-sampai lalat hinggap dimulutnya yaks!. Tapi sebenarnya si JONI ini anak yang pandai dan berintelektual yang tinggi bayangkan gue aja belajar bahasa pelanet dari dia dan berdebat hukum dari dia. Singkat cerita di KP3 gue dan kelompok gue ditatar oleh kakak kelas dengan pertanyaan yang mengoyak jiwa gue! gue inget banget ketika ada kakak yang nanya siapa PK kalian kita jawab kak BOTAK kakak yang nanyapun tertawa dan kakak tersebut memberitahu bahwa PK gue namanya kak YOGA. Pengalamn yang tak terlupakan bagi gue sangat indah dan terkesan selama gue baru masuk SMA ini. Pengalaman memang memberikan hal yang banyak untuk diri kita sendiri khususnya.